Selasa, 23 Agustus 2011

Rumput

Seperti rumput di tanah lapang
Sederhana tapi kuat
Ditetesi embun setiap pagi
Di ujung daunnya yang mungil

Seperti rumput yg mengakar
Dalam dan menggenggam
Selalu tumbuh walau ditebang
Tak peduli apa yg menginjaknya

Seperti rumput yg hijau
Begitu cintaku padamu
Indah di bawah awan yg biru
Di setiap sendi hidupku

-Joe/20110823-

Kamis, 07 Juli 2011

Cold-blooded Killer

Perlahan-lahan ia menyusup
Mengendap sebelum si empunya terbangun
Di tengah-tengah mimpi
Dengan pisau terhunus siap membunuh

Itulah cinta, si pembunuh berdarah dingin..

-joe,20110707

Jumat, 03 Juni 2011

Dan Lalu..

Dan lalu tiba-tiba menjadi kini
walau juga tak pasti
membiarkan semilir angin
sesaat terbuai pada dingin

Dan lalu mungkin akan mati
bahkan sebelum sempat menjadi
mengulang yang sesaat
tanpa memiliki tempat

Dan lalu seakan hilang sudah
sekalipun tak pernah
hanya dapat menatap
hanya dapat meratap

joe, 20110603

Sabtu, 08 Agustus 2009

Setelah lama..

tiba-tiba ingin mencari lagi penaku yang bertinta biru dan mencoretkan kembali ke kertas putih yang mulai kusam..

Maaf setelah sekian lama tanpa update.. Kangen blog ini.. Hehehe..

Jumat, 20 Maret 2009

Malam..

Foto di atas diambil di jalan dekat rumah waktu malam hari setelah pulang rapat suatu komunitas forum internet. Entah mengapa saya begitu mengagumi malam. Foto ini pun diambil secara spontan waktu lewat di sebuah jalan yang (menurut saya) indah. Sebenarnya posisi kurang pas di bagian jalan yang paling sip tapi gak papa lah yang penting masih terekam dengan baik di otak.

Kadang malam terasa begitu ramai. Ramai di tengah keheningan. Mengartikan banyak kenyataan. Kadang malam banyak berbicara. Mengungkap kebenaran yang tertutupi silaunya cahaya siang. Kala lain malam menyembunyikan erat-erat suatu rahasia yang dibawa lelap.

Di kota pelajar, malam terus bernafas hingga digantikan fajar. Denyut-denyut kehidupan tidak pernah berhenti untuk memberi nyawa kepada penghuninya. Sangat berbeda dengan kota kelahiran, Semarang. Kota ini begitu cepat menutup matanya di waktu malam seakan tak sabar untuk menanti pagi lagi.

Yah tapi bagaimanapun juga, saya masih makhluk siang yang butuh istirahat di malam hari..
Have a nice day night..

God bless..

-Sebuah lagu dari PAS Band:
Malam Tetaplah Malam

Malam Hari Tetaplah Malam
Tak Pernah Bisa Menghilang
Akan Terus Ia Datang
Dimana Kau Terlelap

Betapapun Sedihnya Awan
Tak Mungkin Bisa Bicara
KepadaNya Kita Minta
Mengantarmu Begadang

Reff:
Malam Kutunggu Datang
Bertabur Bintang Terangilah Diriku
Malam Berilah Jawaban... Jawaban

Tak Pernah Kita Yakini
Apa Yang Terjadi Di Esok Hari
Akankah Datang Bahagia
Ataukah Duka Lara

(**)
Serahkan Kepada Bulan
Cahaya Darimu Alam
Semoga Senantiasa
Bawakan Gita Cinta

Senin, 16 Maret 2009

Tata,Titi,Tita..

Bukan.. Tiga nama di atas bukan nama cewek yg dimaksud..
Untuk anak 90-an mungkin pernah baca buku komik Donal Bebek? Kalian pasti inget tiga keponakan cewek si Desi Bebek. Yup namanya Tata,Titi,Tita. Mereka temennya tiga keponakan cowok Donal Bebek yaitu kwak,kwik,kwek.

Lalu, apa hubungannya dengan postingan kali ini? Simbol aja.. Karenaaaa telah lahir ke dunia tiga (3) ekor anak anjing betina (cewek) di rumah. Yippieee total ada 8 ekor anjing tekel di rumah termasuk 3 bayi ini dan 1 remaja.
Tiga anak anjing ini dilahirkan secara normal dan sehat tanpa kekurangan apapun. Sekarang masih disusui oleh induknya di bawah kursi dengan dasar kain karpet dan kardus, biar anget katanya. Karena ketiga anak ini betina semua maka postingan ini diberi judul 'Tata,Titi,Tita. Padahal untuk nama belum dikasih semua. hehehe..
Menurut tradisi 'kandang' di rumah, kelahiran ini merupakan generasi kelahiran ke-4 dan penamaannya berurutan dari 'A','B',dst..

Nah mari bagi para pembaca kalo mau usul nama 3 anak anjing ini dengan awalan D..
Ada usul?

Selasa, 10 Maret 2009

Sebuah Permulaan..


"Kau menunggu seseorang?"
"Eh.. Uhm.. Iya.."
"Aku sering melihatmu di sini"
"Oh.. Maaf aku tidak tau"
Sebuah motor sport datang mendekat dengan seorang laki-laki di atasnya. "Aku pergi dulu ya.."
"Ehh.. Siapa namamu?" "Uhm.. Pelangi. Dan kamu pasti.."
"Panggil saja aku Awan.."

Bergegas dia naik ke atas motor dan menghilang di balik gerbang masuk Universitas. Aku sering melihatnya jauh sebelum kami berada dalam satu ruangan semester ini. Kuangkat tasku yang berisi beberapa buku tebal dan catatan kuliah dan aku pun menuruni tangga menuju tempat parkir kampus.

Siang itu kucoba menebak-nebak tentang pria yang menjemputnya ditambah dengan sedikit informasi yang beredar tentangnya. "Ah.. Siapa tau..", batinku sambil melahap sepiring nasi campur di sebuah kantin dekat kampus.

Dan hari ini pun berakhir..

--bersambung..

(versi pertama dari corbung - coretan bersambung, masih belajar hihihi..)