Jumat, 04 Januari 2008

Yang Terbaik

Sesaat lalu di sebuah forum yang biasa saya kunjungi, saya menemukan sebuah pernyataan yang entah mengapa tak terpikirkan oleh saya sejak dahulu. Kurang lebih begini:

Sedih banget, banyak orang yang mendengar kalimat
"Tuhan pasti kasih yang terbaik buat umat-Nya" lupa jikalau 'terbaik' mengacu pada Anak-Nya Yesus Kristus, dan bukan mengacu pada pasangan hidup yang diimpikan akan bertekuk-lutut pada kita, gaji or fasilitas seorang raja, atau hal-hal lain yang membuat kita berpikir kalau Tuhan memutar dunia hanya bagi kita seorang. - JED ReVoLuTiA -

Wah setelah baca baru nyadar. Bener juga yah.. Hmmm.. Terkadang kita melihat dengan persepsi kita saja walaupun sebenarnya telah terkandung makna yang sangat luas di dalamnya.

4 komentar:

LiSan Skywalker mengatakan...

Bukannya masih banyak orang-orang yang tinggal di kotak kecil mereka?

Malah ngga satu dua orang yang saya temui dia berkomentar begitu, dan dia menjalani hidup 'seenak' mereka sendiri. Hari gini yang kita mau bisa jatuh dari langit?

http://lisan.gudangbaca.com/

Anonim mengatakan...

Here is my thought....

Setuju, bahwa yang terbaik adalah Yesus Kristus. Tapi apakah salah persepsi bahwa Ia selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita?

Tergantung dari mana sudut pandang kita sih. Terbaik, yes indeed, adalah Jesus. Tapi menurutku, sewaktu orang berpikiran bahwa 'Tuhan pasti kasih yang terbaik buat umatNya' itu adalah yang terbaik di antara segala banyak pilihan. Maksudku, sebagai seorang manusia kita pasti punya rencana, keinginan, resolusi dan segala tetek bengeknya. But, apa yang terjadi dalam kehidupan kita, itulah yang terbaik, karena itu berkat yang Tuhan kasih buat kita. Karena kita yakin bahwa rencanaNyalah yang terbaik.

Intinya, terbaik bukan dari sudut pandang kita sendiri, namun harus merupakan paradigma Tuhan. Susahnya kita sebagai manusia, kita tak pernah tau rencanaNya. Maka tak salahlah apabila kita meyakini bahwa Tuhan pasti kasih yang terbaik buat umatNya.

Dengan meyakini bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik, akan muncullah rasa syukur terhadapNya atas kehidupan kita. Pertanyaannya, maukah kita bersyukur atas semua yang terbaik itu, ataukah malah kita berkeluh karena yang terbaik dari Tuhan tidak seperti yang kita inginkan?

Eh, nyambung ndak yah?

tintabiru mengatakan...

Yup.. Permasalahan yang diangkat di sini adalah mengenai arti 'terbaik'. Kalau 'Yang Terbaik' sudah diberikan, kita hanya tinggal menerima saja dan terbaik-terbaik lainnya akan dengan mudah kita terima. Niscaya bukan kehendakku yang jadi.

Thx for your thought, Gabe..

Jed Revolutia mengatakan...

wah ada yang ngutip gue...makasih...makasih.

sapa neh ya?

apa gue kenal?

JED-ReVoLuTiA
bisa ditemukan di www.revolutia.org dan www.cross-written.com