Senin, 24 Maret 2008

Paskah saja?


Paskah 2008 baru saja lewat. Bagi sebagian orang mungkin spesial, bagi orang lain mungkin tak berarti. Bagiku sangat berarti.

Paskah tahun ini aku mulai masuk di kepanitiaan Paskah di gereja. Sebuah pengalaman baru bagiku. Benar-benar baru.. Well sebelumnya ikut juga sih tapi setor nama aja. Di pengalaman kali ini aku mendapat begitu banyaaaaak pelajaran yang sangat berharga. Berada di belakang layar memang sangat berbeda dengan bila kita datang sebagai jemaat biasa, yang dengan mudahnya mencibir bila ada kekeliruan, yang senang sekali bila ditampilkan hal-hal yang unik, yang bisa saja cuek ketika mengikuti kebaktian.

Apa hanya itu saja artinya? Sebuah kebaktian yang megah? Musik-musik dengan arransemen yang menawan? Penyajian yang unik, beda dengan gereja lain? Kalau memang itu yang ditunggu, memang menyesalkan. Tapi aku yakin kalau tidak semua jemaat demikian. Sebagian memang iya, tapi sebagian besar lain tidak.

Saat kita semua dipusingkan dengan liturgi, arahan kotbah, arransemen musik, dekorasi yang indah, benarkah fokus kita masih tetap kepadaNya? Apakah kita tidak kehilangan makna sebenarnya dari Paskah? Seringkali kita berlaku seperti Marta yang sibuk dengan persiapan ini itu dan lupa akan kehadiranNya yang sungguh lebih bermakna. Sering kita lupa untuk melayani dengan rendah hati, melayani dengan sederhana. Seringkali kita justru memperhatikan kerangka bukan isi. Kita lupa kalau pengorbananNya lebih berharga, darahNya yang tercurah lebih dari sekedar liturgi dan sebagainya. Bahwa Ia lahir sebagai manusia yang sederhana, hina, dan terbuang di bangsanya.

Semoga kita tidak hanya menjadi Marta melainkan Maria.

Selamat Paskah Saudaraku..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Met Paskah
Salam dari Djogja

Anonim mengatakan...

jadi merasa berdosa kalo ngomongin paskah. Bis paskah kali ini cuma dateng ke greja pas hari Minggu-nya... hix...

padahal dapet berkat banyak banget...

Met Paskah ya Jo!

tintabiru mengatakan...

Nggak dosa kok Hans.. Sante aje..