Ada yang pernah dengar judul film ini? Kalo saya pribadi belum pernah, sampai kemaren waktu dikasih file film ini. Dilihat sepintas di kantor kayaknya lumayan nih, yaudah dicopy di laptop buat ditonton di rumah nanti deh.Nyampe di rumah masih males nonton. Malemnya 'nganggur' (harusnya ada rapat pleno paskah tapi males dateng, rapatnya ngalor ngidul gak jelas) nonton deh. Awalnya nonton sih bikin ngantuk, tapi... tonton sendiri deh.
Kisahnya dimulai dengan menceritakan masa kini si Evan Taylor yang tinggal di sebuah panti asuhan. Saat itu digambarkan akan bakat musik luar biasa yang dimiliki oleh Evan. Lalu cerita berubah ke alur mundur ke 11 tahun sebelumnya dimana Evan belum lahir. Mengkisahkan pertemuan dua orang musisi yang tidak disengaja. Sang wanita, Layla, pemain cello handal dan terkenal, kaya raya, cantik bertemu dengan sang pria, Jonathan Rhys, seorang vokalis merangkap gitaris sebuah band rock alternatif yang kharismatik. Pertemuan mereka di sebuah atap gedung kali itu ternyata menanamkan 'benih' pada Layla. Namun mereka tidak pernah bertemu lagi setelah itu karena perbedaan dan sebagainya. Nah sampai di bagian ini saya masih merasa bosan, ngantuk, drama banget. Lalu cerita kembali bergulir ke jaman sekarang di mana sebenarnya Evan adalah hasil perbuatan mereka yang tanpa sepengetahuan ibunya, Evan dikirim ke panti asuhan saat ibunya kecelakaan oleh orang tua ibunya. Sehingga Layla mengira bayi itu tidak dapat diselamatkan. Hingga suatu saat sang ayah dari Layla mengakui perbuatannya dan membuat Layla melakukan apa saja untuk menemukan Evan. Di sisi lain sang ayah Evan tidak dapat menyangkali hatinya sebagai musisi walau saat ini dia menjadi pengusaha sukses. Jonathan pun kembali mengangkat gitarnya dan kembali ke teman2nya menjadi musisi.
Film ini mungkin lebih cocok dikategorikan dalam film drama musikal. Komposisi-komposisi yang disajikan di film ini juga bagus. Gak setengah-setengah kayak di sini. Bagaimana si Evan memainkan alat musik, tampak bagus. Meskipun di scene tertentu bagi saya keliatan banget kalo itu bukan tangan anak kecil. Mungkin di situ letak kekuatan film barat, pendalaman karakter yang bagus banget. Skillfull player, musik alternatif sederhana, dan konser hal-hal itu yang membuat saya sangat suka dengan film ini. Bagaimana menggambarkan bakat luar biasa yang dimiliki Evan, gejolak jiwa musisi Jonathan, perjuangan Layla mencari sang anak yang ternyata menjadi composer dalam konsernya sendiri, benar-benar bagus. Walaupun dalam menggambarkan skill Evan terlalu berlebihan, tapi tetep bagus kok. Masak anak kecil baru pertama kali pegang gitar udah bisa stem langsung trus maen dengan teknik tapping di gitar akustik elektrik yang pake senar string. Buset tuh senar kan keras banget apalagi buat anak kecil. Tapi permainannya keren sih. Belajar piano dalam sehari langsung bisa compose. Wah bener-bener berlebihan.
Tapi bagi yang mau masuk dalam dunia khayalan sejenak barang 100 menit dan suka banget sama musik, film ini saya rekomendasikan buat anda.
Selamat menonton..
6 komentar:
terus akhirnya mereka ketemu ga ???
klo tebakan gw sih ketemu ;)
Ketemu donk.. Filmnya gak berat2 amat kok..
seneng warna biru dan main gitar ya?
Iya tapi gitar saya nggak biru kok..
film nya bagus kok. standart tapi bagus...
Baru abis nonton kmrn, padahal uda lama beli dvd nya...
hm...ntar coba cari aaaah..hihi..liat gambarnya bagus ^^
Posting Komentar