Minggu, 15 Februari 2009

Valentine.. Sebuah kenyataan..

Telat memang.. Tapi gak papa lah..
Happy Valentine ya para pembaca yang budiman..

Di dalam mobil dalam sebuah perjalanan menuju suatu tempat saat mau 'merayakan kecil-kecilan' hari valentine kemarin, sambil nyetir kulontarkan pertanyaan ke para pria-pria di barisan jok depan dan belakang: "Hoi para cowok, sebenernya kalian pada menanti-nanti hari valentine nggak sih??"
Belum sempet hitungan ke-3 dalam hati, bersama-sama bak paduan suara mereka menjawab: "Nggak.."
Apakah karena kebetulan di dalam mobil itu pas cowok semua? Mungkin iya..
Apakah mereka para cowok jomblo menyedihkan yang nggak ngerti apa itu artinya cinta? Nggak.. Beberapa dari mereka sudah berpasangan.
Apakah mereka cowok yang nggak serius terhadap suatu hubungan dengan pasangannya? Nggak.. Para cowok yang listed as 'In a relationship' itu bahkan tipe-tipe yang sangat setia dan serius dengan pasangannya. Bahkan aku berani bertaruh bahwa mereka lebih setia dan serius daripada beberapa cowok yang saat itu sedang ada di rumah makan melakukan dinner romantis sambil melancarkan rayuan gombal gambul.. Hahahahaha..

Lalu mengapa mereka menjawab "Nggak.."?
Salah satu berkata "Kita realistis aja lah.. Toh tiap hari juga valentine bagi kami"
Di lain kesempatan seorang cewek berkata "Aku nggak pernah merayakan hari valentine dengan pasanganku, gak ada kejutan, gak ada dinner, gak ada hadiah, coklat, atau hal romantis yang dilakukannya. Tapi toh aku nggak perduli dengan semua itu. Apa yang dia lakukan tiap-tiap hari buatku udah lebih dari cukup meskipun dia nggak romantis sama sekali."

Lalu mengapa 14 Februari bisa begitu fenomenal dalam dunia ini? Apakah pernyataan-pernyataan di atas salah? Jawaban paling logis adalah: BISNIS.
Ya.. Bisnis. Valentine sekarang sudah menjadi sebuah bisnis yang merata di berbagai bidang. Makna aslinya dulu sudah bergeser dengan kepentingan bisnis saat ini. Untuk tanggal 14 Februari para pebisnis di berbagai bidang memanfaatkan untuk kepentingannya. Berbagai promo-promo atau program-program diluncurkan untuk menyambut hari valentine dengan kepentingan bisnis. Para manajer restaurant diberi target omset yang tinggi pada tanggal 14 Feb itu. Stasiun TV berlomba membuat acara spesial untuk menjaring penonton sebanyak-banyaknya. Gift shop mendatangkan berbagai barang yang bisa push penjualan. Dan lain lain.

Sebagian wanita menyerap situasi itu dan menerimanya menjadi "Tanggal keramat". Mereka akan bete kalau tanggal 14 Feb nganggur di rumah. Mereka bisa uring-uringan kalau sang kekasih nggak mengajak romantic dinner pada tanggal 14 Feb. Dan sebagainya. Lalu apa yang diinginkan di "Tanggal keramat" itu? Sebuah pembuktian? Pembuktian akan apa?

Terlepas dari pemikiran di atas, pria-pria romantis akan dengan senang hati memberi sesuatu pada pasangannya di hari itu. Tapi itu tidak membuat mereka lebih baik dari para pria-pria tidak romantis. Hehe..

Tebak.. Tintabiru termasuk pria romantis nggak??

Sekali lagi happy Valentine ya.. Semoga kasih dapat tersalurkan ke setiap manusia..

7 komentar:

Anonim mengatakan...

valentin? apa bedanya ama hari-hari yang lain? oh..beda sih klo gue pegadang cokelat dan bunga. bakalan untung gede! hahaha.

The One mengatakan...

ni curhatan karena nggak ada pasangan or emang murni dari hati nii ?
Tapi yang pasti valentine memang alasan logis untuk membuat pasangan ngluarin uang lebih, walaupun cuman buat beli coklat

tintabiru mengatakan...

@Nie: Yah kenapa nggak ngirim cokelat ke sini? Sisa stok kan lemayan..
@Human Being:Murni donk.. "alasan logis untuk membuat pasangan ngluarin uang lebih" -> situ curhat nih?? Haha.. Yah win, kok cuman coklat sih? ;))

Anonim mengatakan...

Nice Post n nice pemikiran,btw valentine sama siapa ni tinta biru

tintabiru mengatakan...

Palentin ama temen2 ngumpul bakar2 di rumah salah satu temen, ded.

Anonim mengatakan...

ikutan nebak ah...
tintabiru romantis ga yh?
hmmm, sblm menebak, hrs kenalan dulu, boleh kenalan ga nh? ^^

Anonim mengatakan...

hu hari yang bikin bahagi